-
Selasa, 25 April 2017 07:44
IELTS trainingyang bertajuk “One Step Closer with IELTS” adalah salah satu program acara yang diadakan oleh HMJ TBI devisi Reasearch and Development. Program yang diadakan pada Jumat, 21 April 2017 ini, ditujukan untuk para mahasiswa/i Tadris Bahasa Inggris (TBI) yang ingin mengenal lebih dekat dan merasakan langsung bagaimana test IELTS itu. Training ini dimulai pada pukul 7.30 WIB dan dipandu langsung oleh pakar IELTS, Ibu Faizatul Istiqomah, M.Ed. yang sudah berkecimpung dengan dunia IELTS bertahun-tahun. Diadakan di auditorium utama IAIN Tulungagung dan diikuti oleh seluruh mahasiswa/i TBI IAIN Tulungagung. Dengan berbagi pengalaman/ sharing experience dari trainer, yang sekaligus juga sebagai dosen Bahasa Inggris di IAIN Tulungagung, mendapatkan antusiame yang lumayan luar biasa dari trainee. Trainer IELTS yang juga lulusan dari Monash University Australia ini, menjelaskan kepada trainee akan materi IELTS dan strategi bagaimana menaklukkan IELTS. Kebanyakan para trainee mulai memahami pentingnya IELTS dalam jenjang pendidikan mereka, sehingga pada saat sesi tanya jawab, setelahnya diikuti latihan mengerjakan soal-soal IELTS, mereka meresponnya dengan cepat. Diperkirakan acara ini selesai pukul 11.20 WIB.
Read more: "One Step Closer...
-
Jumat, 21 April 2017 12:38
Sejalan dengan Program Kemendikbud melalui Bulan Pendidikan yang salah satunya mengusung sub tema Pendidikan dan Kebudayaan untuk Revolusi Karakter Bangsadan Kebinekaan,inilah salah satu bukti Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) mencetak generasi muda yang bangga akan kesenian yang ada di masyarakat bahkan di Nusantara. Demi mendukung terwujudnya Islam Nusantara yang dapat memadukan antara kebudayaan dan kearifan lokal yang telah menjadi tradisi di Tulungagung, Jawa, bahkan di Nusantara, penampilan seni Tari Reog Kendang PIAUD IAIN Tulungagung dikemas dengan menyesuaikan karakter IAIN Tulungagung yang islami yakni dengan penyesuaian kostum tari yang mencerminkan keindahan sekaligus kesantunan.
Terselenggara dalam rangkaian acara Pekan Seni dan Kreativitas Mahasiswa (PSKM)2017 IAIN Tulungagung oleh Dema I,tampak meriah di panggung utama yang terletak di lapangan depan gedung SBSN. Acara gelar seni yang mulai dilaksanakan setelah dhuhur ini menarik perhatian para penonton, tidak hanya dari kalangan mahasiswa namun para dosen juga turut serta menghadiri acara. Beberapa gelaran seni yang dijadwalkan akan tampil di hari tersebut antara lain : Band, Campursari, Reog Kendang, Tari Nusantara, Drama, Akustik, Dance, Pencak silat, dan lain-lain. Tampak para penonton selain menikmati acara juga berkeliling meramaikan stand-stand produk dan makanan yang sudah digelar sejak hari dua hari sebelumnya.
Read more: “Reog Kendang...
-
Senin, 10 April 2017 15:44
Himpunan Mahasiswa Jurusan(HMJ)PIAUD masih tergolong muda bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan IAIN Tulungagung. Jurusan yang baru berdiri tahun 2015 ini menampilkan sesuatu yang berbeda pada acara pelantikan HMJ hari Jum’at, tanggal 07 April 2017melalui kolaborasiacara dengan seminar peluang berkarir yang mengusung tema “Mewujudkan Insan PIAUD yang Kaffah”. Melalui acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang baru dan luas bagi mahasiswa PIAUD agar nantinya mampu bersaing baik dalam lingkup lokal, nasional, bahkan internasional.
Pada acara tersebut ketua Jurusan PIAUD Bunda Luluk Atirotu Zahro memberikan pesan kepada mahasiswa agar nantinya HMJ PIAUD dapat menjadi barometer yang semakin baik tiap tahunnya. Rasa bangga diungkapkan oleh ketua jurusan PIAUD kepada HMJ lama yang merupakan HMJ pertama di jurusan PIAUD yang mampu memberikan persembahan terbaik, tidak hanya dalam bidang keorganisasian mahasiswa namun juga tetap berprestasi secara akademik. Sambutan Wakil Dekan 3 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan menjadi pemacu dan pengingat mahasiswa untuk bertanggung jawab terhadap amanah yang telah diberikan, serta selalu mengingat bahwa janji yang telah diucapkan akan dimintai pertanggung jawabannya hingga ke akhirat. Appresiasi juga diberikan kepada jurusan PIAUD yang merupakan satu-satunya jurusan di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memiliki Mars Jurusan. Mars jurusan PIAUD memiliki makna dan nilai yang tinggi bagi mahasiswa karena liriknya ditulis langsung oleh ketua jurusan PIAUD dan diaransemen dosen PIAUD Bapak Marenda Adhi Setya. Terakhir sebagai pamungkas Wakil Dekan 3 memberikan pesan HMJ sebagai penopang visi misi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dan IAIN Tulungagung haruslah memiliki program-program yang dapat mendukung kompetensi jurusan dan pencapaian KKNI.
Read more: Pelantikan...
-
Jumat, 07 April 2017 10:46
Oleh Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I.
Ada empat hal yang terkait dengan pendidikan “ber-per-adab-an” agar terwujud pendidikan yang didasarkan karater bangsa yang berbudaya.
1. Pendidikan harus beradab.
Agar pendidikan menjadi pendidikan yang beradab, ada hal yang harus diperhatikan. Hal tersebut adalah pemahaman tentang orientasi pendidikan. Orientasi pendidikan sering dipahami sebagai hal yang sekadar fokus untuk meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ) peserta didik. Pemahaman tersebut kurang tepat. Seharusnya, orientasi pendidikan dipahami sebagai hal untuk meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ) peserta didik. Hal tersebut disebabkan karena IQ, EQ, dan SQ adalah tiga hal yang tidak dapat dipisahkan. Tiga hal tersebut menjadi dasar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat. Sebab, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak didasari tiga hal itu dapat menjadi bumerang bagi kesejahteraan dan kebahagian bagi umat manusia. Misalnya, jika prajurit tidak didasari oleh tiga hal itu, mereka akan menyalahgunakan senjata yang mereka miliki sehingga terjadi malafungsi senjata. Agar hal tersebut tidak terjadi juga di semua bidang. Ada empat hal yang harus dilakukan.
a. Stakeholder pendidikan harus menguatkan ESQ
b. Penguatan pendidikan karakter peserta didik yang berbasis Kurikulum 2013 dan kata “beradab”.
c. Penanaman moralitas sosial dan agama yang didasarkan pada Hadis Nabi Muhammad Saw.
d. Penerapan paradigma holistik dalam merumuskan indikator keberhasilan peserta didik harus dilakukan oleh semua pihak.
Read more: Pendidikan...
-
Jumat, 07 April 2017 10:21

Kiri: Sutopo, M.Pd. (Kajur Tadris IPS IAIN Tulungagung), Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd. (Dekan FTIK IAIN Tulungagung), Emil Elestianto Dardak, M.Sc., Ph.D. (Bupati Trenggalek), dan Dr. H. Maftukhin, M.Ag. (Rektor IAIN Tulungagung)
Tulungagung-Dalam rangka Rakernas Aliansi Mahasiswa Pendidikan IPS(AMPIPS) se-Indonesia, diadakanlah seminar di Swaloh Resort dan Spa Tulungagung. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 25 Maret 2017. Dalam kegiatan tersebut, tema yang dibahas adalah Peran Pendidikan dalam Mewujudkan Nilai Karakter Bangsa yang Berbudaya. Sebagai permbicara dalam seminar tersebut adalah dua punggawa dari dua instansi, yaitu Emil Elestianto Dardak, M.Sc., Ph.D. selaku Bupati Trenggalek dan Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Tulungagung.
Selain itu, dalam kegiatan tersebut datang perwakilan mahasiswa Pendidikan IPS dari Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, UIN Maulana Malik Ibrahim, Universitas Negeri Semarang, Universitas Raden Rahmat Malang, IAIN Jember, dan IAIN Cirebon serta peserta seminar dari berbagai perguruan tinggi di Tulungagung dan sekitarnya. Jumlah peserta lebih kurang 450 orang. “peserta seminar ini antara 400—500 orang,” ujar Sutopo, M.Pd. selaku Kajur Tadris IPS, IAIN Tulungagung.
Sebelum kegiatan seminar tersebut dimulai, Dr. H. Maftukhin, M.Ag., Rektor IAIN Tulungagung, mengorasikan sambutan. Beliau menyatakan bahwa ada tantangan besar bagi mahasiswa IPS, yaitu mengubah pola pikir masyarakat, terutama tentang anomali kontradiktif. “Contoh anomali kontradiktif adalah orang yang berpendidikan malah menjadi koruptor,” ujar rektor yang saat itu sedang memakai pakaian bertuliskan IAIN Tulungagung.
Setelah sambutan, dipertontonkan Reog Gendang yang bersyairkan keislaman. Pada pukul 10.00 WIB, kedua pembicara saling berkolaborasi. Dalam pemaparannya, Bupati Trenggalek tersebut menekankan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa, terutama mahasiswa IPS. Pertama, belajar merupakan wujud pengorbanan demi karier. Kedua, pengambilan sikap yang tepat adalah act of kebersamaan. Ketiga, pahamilah karakter dan budaya. Keempat, ngomong apa yang kita punya, bukan yang tidak kita punya. Kelima, tingkatkan profesionalitas, gotong royong, integritas, dan inovatif dari berbagai aspek.
Paparan senada juga diujarkan oleh Dekan FTIK IAIN Tulungagung. Dalam paparannya, dia menyatakan bahwa pendidikan harus ber-per-adab-an. Ada beberapa hal yang harus dilaksanakan agar pola pikir tersebut efektif dan efisien. Pertama, pendidikan harus beradab. Kedua, pengembangan pendidikan harus dilaksanakan seiring dengan perkembangan peradaban umat manusia. Ketiga, pendidikan harus menjadi media bagi para stakeholder-nya untuk berkontribusi bagi peradaban (berperadaban). Keempat, penerapan pendidikan pembudayaan.
Berdasarkan penjelasan dari Dr. H. Maftukhin, M.Ag., Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I., dan Emil Elestianto Dardak, M.Sc., Ph.D. disimpulkan bahwa karakter dan budaya tiap daerah berbeda. Oleh karena itu, mahasiswa IPS harus memahami perbedaan tersebut sebagai dasar untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Dengan kata lain, nilai karakter bangsa yang berbudaya merupakan salah satu tonggak untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. (AF/ABP)